KONEKSI ANTARMATERI MODUL 1.3 (PGP)

Septin Gis Ferdiana, S.Pd. | CGP Angkatan 7

SMA Negeri 1 Cawas


VISI GURU PENGGERAK


Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD), antara lain:
Sistem Among : Menegaskan sistem among. Artinya, menuntun peserta didik membangun skill/kemampuan agar berdaya guna, mampu mengembangkan cipta, rasa, dan karsa yang seimbang. Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayaniKodrat Alam dan Kodrat Zaman : Tidak menyeragamkan hal-hal yang tak perlu atau tak bisa diseragamkan. Perbedaan bakat dan kehidupan peserta didik serta masyarakat satu dengan yang lain harus menjadi perhatian, diakomodasi, difasilitasi. Tetap terbuka pada kemajuan adab, namun perlu kewaspadaan, perlu adanya penyelarasan, dan tetap menghargai tradisi budaya bangsa sendiri. Student Center : Memberikan pendidikan dengan dasar kekeluargaan dan bersendikan kodrat alam dengan berpusat pada peserta didik (student centered learning). Budi Pekerti : Keselarasan/keseimbangan hidup peseta didik. Ngerti artinya mengerti (kognitif), ngerasa artinya merasa (afektif), nglakoni artinya melakukan (psikomotorik).

Nilai dan Peran Guru Penggerak, antara lain:



Modul 1.3 mempelajari mengenai Visi Guru Penggerak. Bandura menyatakan Visi adalah representasi kognitif mengenai gambaran masa depan. Visi dapat dikatakan sebagai sebuah imajinasi. Einstein mengatakan bahwa imajinasi merupakan tahap kecerdasan yang sebenarnya. Imajinasi menstimulasi adanya kemajuan dan melahirkan evolusi. Visi merupakan hal fundamental yang perlu dimiliki. Visi berbasis pada kekuatan kata untuk menggerakkan hati, menyemangati, menguatkan untuk melangkah maju secara kolaborasi.

Visi ibarat melihat sebuah lukisan lengkap pada kanvas yang masih kosong. Visi juga bagaikan bintang penunjuk arah yang memandu penjelajah mencapai tujuan. Visi itu sesuatu yang belum terjadi terkait masa depan. Maka visi juga dapat dianggap buah kreativitas manusia. Seorang guru penggerak harus memiliki visi yang dapat diwujudkan dengan melakukan perencanaan penerapan tahapan BAGJA Prakarsa Perubahan, yaitu: Define (B-uat pertanyaan utama), Discover (A-mbil pelajaran), Dream (G-ali mimpi), Design (J-abarkan Rencana), Deliver (A-tur eksekusi). 

Ki Hadjar Dewantara mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, diri anak perlu merdeka dalam belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan arah. Semangat Merdeka Belajar yang sedang dicanangkan ini juga memperkuat tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, dimana Pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kedua semangat ini yang kemudian memunculkan sebuah pedoman, sebuah penunjuk arah yang konsisten, dalam pendidikan di Indonesia. Pedoman tersebut adalah Profil Pelajar Pancasila (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020). Setiap bagian dalam dimensi profil pelajar Pancasila terbagi ke dalam elemen dan sub elemen. Dalam menyusun visi yang berpihak kepada murid, guru perlu menyelaraskan visi dengan dimensi profil pelajar Pancasila. Oleh karena itu, guru penggerak perlu membuat visi yang berpihak pada murid yang mampu mencerminkan nilai dan peran guru penggerak, serta mewujudkan profil pelajar Pancasila.





0 $type={blogger} :

Post a Comment