Koneksi Antarmateri Modul 1.1. dan Modul 1.2 (PGP)
Septin Gis Ferdiana, S.Pd. | CGP Angkatan 7
SMA Negeri 1 Cawas
“Salam dan bahagia, berarti selamat lahirnya, dan bahagia batinnya, dicapai dengan kecukupan sandang pangan keperluan jasmaniah dan bebas merdeka jiwanya, bebas dari gangguan lahir dan gangguan batin, bebas dari rasa ketakutan.” Ucapan salam tersebut merupakan salam yang diajarkan pada perguruan Tamansiswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara. Salam yang dapat menjadi dasar perubahan bagaimana cara pandang dan aksi kita sebagai guru dalam mengajar.
Peristiwa
:
Seorang
guru harus menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya, melayani
mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho),
membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri
handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang
terampil, berakhlak mulia, dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai
kebahagiaan dan keselamatan.
Menjadi
guru penggerak guru diharapkan mampu untuk memahami nilai-nilai dan peran sebagai
pemimpin pembelajaran, serta agen perubahan demi pencapaian merdeka belajar dan
terwujudnya profil pelajar pancasila. Terdapat lima nilai yang harus terpatri
dalam jiwa seorang penggerak, antara lain mandiri, reflektif, kolaboratif,
inovatif, serta berpihak pada peserta didik.
Perasaan:
Semakin
tertantang untuk menjadi seorang guru yang merdeka yang dapat memerdekakan anak
didik.
Pembelajaran:
Ke
depan, saya harus lebih bijak dalam memperlakukan anak. Memberikan palayanan
setulus hati sesuai kebutuhan setiap anak. Senantiasa mengutamakan kepentingan
dan kebutuhan perkembangan peserta didik
agar tercapai kemerdekaan belajar. Selalu memberi kesempatan peserta
didik untuk mengeksplorasi kemampuan, pengetahuan, dan potensi diri. Senantiasa
membangun hubungan kerja yang positif terhadap murid, rekan, dan pemangku
kepentingan yang berada di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Senantiasa menemukan ide-ide atau
gagasan baru yang efektif dan efisien tentang metode, media, dan suasana pembelajaran yang berpusat
kepada peserta didik. Hal ini sebagai perwujudan dari hasil teliti mengamati
peluang lingkungan sekitar. Senantiasa mendorong diri sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung
jawab atas segala hal yang terjadi. Bersikap mandiri juga berarti
mampu mendorong diri sendiri untuk bergerak
melakukan inovasi dan perubahan. Senantiasa melihat sisi positif setiap
saran dan kritik untuk memperbaiki kualitas kerja. Guru tidak boleh merasa puas
terhadap pembelajaran yang dilakukan. Guru berani jujur mengakui kekurangan
dirinya dalam pembelajaran.
Penerapan ke
depan (Rencana):
Tujuan
Pendidikan tidak hanya berhenti pada tuntasnya kita menyelesaikan materi dan
aktivitas belajar yang disediakan pada LMS. Kita harus memiliki rencana tindak
lanjut dari hasil pendidikan tersebut. Adapan rencana yang saya susun ke depan
antara lain sebagai berikut.
- Saya akan terus melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan profesionalisme saya sebagai seorang pendidik, meskipun dilakukan secara mandiri.
- Saya akan sering berdiskusi dengan teman MGMP sekolah untuk menyusun rancangan pembelajaran yang berpihak pada siswa dan menyenangkan.
- Saya akan melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain dalam melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa, sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan banyaknya tugas dari guru.
0 $type={blogger} :
Post a Comment